Minggu, 05 Juli 2009

MENGUNDURKAN DIRI DENGAN ELEGAN

Hari yang telah Anda tunggu-tunggu itu akhirnya tiba juga. Akhirnya Anda dapat keluar daripekerjaan yang selama ini sangat Anda benci. Dalam atmosfir yang dipenuhi kebencianterhadap atasan, pekerjaan Anda atau malah kedua-duanya, pasti ada keinginan dalam diriAnda untuk mewujudkan fantasi yang selama ini telah direncanakan : memberitahu atasanAnda bagaimana tidak becusnya ia dalam mengatur bawahan, membocorkan pada rekan-rekankerja tentang siapa-siapa saja yang pernah membicarakan mereka dan apa saja yang pernahdibicarakan, atau mengambil persediaan kertas folio di gudang untuk dibawa pulang. Andamungkin berpikir : toh saya juga akan segera keluar dari tempat itu, jadi nggak ada salahnyakan memanfaatkan kesempatan itu?Salah besar. Cara Anda mengundurkan diri secara tidak langsung akan mempengaruhi karirAnda di masa depan. Tahan amarah Anda dan jangan berusaha membalas, tapi keluarlah daripekerjaan tersebut dengan keprofesionalan yang masih terjaga. Berikut adalah hal-hal yangharus dipertimbangkan.1. Berpikir jangka panjangJangan sampai Anda mengeluarkan komentar-komentar yang menjelek-jelekkan atasanatau rekan kerja di tempat lama. Meski dorongan tersebut sangat kuat (dan sangatmenyenangkan bila bisa melakukannya), perlu diingat bahwa apa yang telah diucapkantidak dapat ditarik kembali. Kata-kata tersebut (seandainya terdengar oleh orang lain)akan selalu teringat dan mungkin suatu saat akan sampai ke orang yang Anda jelekjelekkan.Selain Anda masih membutuhkan tempat kerja lama sebagai referensi, masihada kemungkinan Anda akan bertemu dengan rekan kerja baru yang memilikihubungan dengan kantor lama — baik sebagai klien, supervisor, atau (yang lebih parahlagi) teman dekat dari salah seorang rekan kerja Anda di tempat lama.2. Berpikir rasionalBerhenti kerja dapat menjadi pengalaman bernuansa penuh emosi baik bagi Andamaupun atasan (yang mungkin selama ini memperlakukan Anda dengan semenamena).Atasan mungkin akan merasa kaget, marah atau melakukan pembelaan diri(dan menganggap kesalahan sepenuhnya ada di tangan Anda). Meski keteganganmungkin terjadi, tahan emosi dan tetaplah berlaku sebagai seorang profesional. Denganberhenti, Anda sebenarnya telah berhasil membalas perlakuannya. Bayangkan, berapalama yang akan dibutuhkan untuk mencari sampai melatih orang baru hingga dapatbenar-benar mengisi posisi Anda?3. Berpikir ke depanBuat surat dengan singkat, to the point dan mencantumkan tanggal kapan Anda akanefektif berhenti bekerja. Jangan mengirim melalui email, tapi langsung datangistaf/orang yang berkepentingan dan serahkan surat tersebut. Berhati-hatilah sebabmungkin saja begitu menyerahkan surat pengunduran diri, Anda akan langsung disuruhmembereskan meja Anda dan digelandang keluar kantor. Oleh karena itu sangatlahpenting mengemasi barang-barang Anda beberapa hari sebelum (misalnya seminggu)sebelum berhenti. Kumpulkan barang-barang yang mungkin dapat berguna suatu harimisalnya alamat email, kartu-kartu nama dari klien, rekan kerja atau supervisor, atauinformasi yang Anda butuhkan mengenai proyek yang sedang Anda kerjakan. Sebabbegitu Anda menginggalkan kantor untuk terakhir kalinya, barang-barang tersebuttidak bisa diambil lagi.4. Berpikir positifSeandainya dulu pekerjaan lama Anda diwarnai masa-masa sulit (dan menyebalkan),mungkin akan sedikit sulit untuk tidak berkomentar/bercerita mengenai masa-masatersebut. Namun membawa beban (dan kekesalan) lama ke pekerjaan baru hanya akanmerusak reputasi Anda. Atasan atau rekan baru Anda pastinya tidak inginmendengarkan keluhan mengenai pekerjaan lama Anda. Lupakan deh mimpi burukAnda yang dulu, lagipula toh sekarang sudah ada pekerjaan baru. Hadapi masa-masatransisi tersebut dengan seprofesional mungkin dan songsonglah kesempatan emas dipekerjaan baru yang ada di depan Anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar